PAGELARAN MUHARRAM TANA SAMAWA 2012
A. LATAR BELAKANG
Sumbawa sejatinya merupakan sebuah khasanah yang tak ternilai dalam sebuah entitas “tau dan tana samawa” yang tumbuh berkembang ditengah – tengah peradaban bangsa dan negara Indonesia ini.
Bahkan entitas ini bukan hanya menjadi “atribut” namun lebih dari itu merupakan perekat dan tata nilai yang menjadikan Sumbawa dapat terus tampil berwibawa di lingkungan regional, nasional bahkan internasional.
Adat istiadat Sumbawa yang terangkum dalam satu falsafah hidup “Adat Barenti ko Syara’ dan Syara’ Barenti ko Kitabullah” memiliki makna yang luhur dan nilai yang luar biasa, karena diyakini bahwa tata nilai yang berkembang merupakan kaidah yang bersumber dari nilai – nilai agama (religi) yaitu Islam.
Sejarah telah mencatat kisah dan legenda yang membentuk sebuah tatanan sosial budaya sejak terbentuknya kesultanan pada tahun 1648 sampai saat ini, telah menunjukkan kepada generasi muda sekarang betapa simbol – simbol kesumbawaan seperti Istana dan Mesjid menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sumbawa yang religius.
Salah satu tradisi yang tumbuh berkembang dan akan terus lestari dikalangan masyarakat Sumbawa adalah Tradisi Muharram. Disebut tradisi, karena bagi masyarakat muslim khususnya di Sumbawa, bulan Muharram diyakini memiliki nilai dan keistimewaan tersendiri. Maka tidaklah heran jika setiap bulan Muharram di sepanjang tahun, masyarakat Sumbawa melakukan berbagai kegiatan ritual. Mulai menampung dan menyimpan air hujan malam pertama yang turun pada bulan Muharram, pembuatan minyak obat oleh para ahli minyak sumbawa atausanro (tabib) yang lazim dikenal dengan malala, baguru, puasa muharram dan berbagai tradisi lainnya.
Nuansa religius yang berbaur dalam jiwa budaya Sumbawa tersebut, memunculkan ide untuk menggeliatkan kembali semangat religius masyarakat Sumbawa , merayakan tradisi yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Sumbawa sekaligus memperkuat silaturrahim tau dan tana samawa dalam bentuk “PAGELARAN MUHARAM TANA SAMAWA 2012”.
B. MAKSUD dan TUJUAN
“PAGELARAN MUHARAM TANA SAMAWA 2012” merupakan pesta rakyat dengan kemeriahan bernuansa Islami yang menampilkan berbagai kegiatan kesenian, atraksi budaya dan produk-produk daerah di Kabupaten Sumbawa.
Pagelaran Muharram Tana Samawa 2012, dimaksudkan untuk melestarikan dan lebih menggeliatkan semangat tradisi masyarakat Sumbawa serta mempromosikan salah satu pesona budaya Sumbawa yang diharapkan dapat menjadi salah satu daya ungkit berkembangnya sektor kepariwisataan di Kabupaten Sumbawa. Pagelaran Muharram Tana Samawa 2012 merupakan salah satu rangkaian kegiatan penyelenggaraan PAGELARAN MOYO 2012 serta menyambut Hari Ulang Tahun Ke-54 Kabupaten Sumbawa Tahun 2013.
Salah satu elemen yang faktual yang ingin ditampilkan dalam Pagelaran ini adalah keberadaan “sanro” yang tidak bisa kita pungkiri dalam kehidupan masyarakat Sumbawa menduduki fungsi yang prestisius. Dalam keseharian dapat dilihat dan dirasakan secara nyata bahwa sebagian besar bahkan seluruh aktivitas masyarakat Sumbawa tidak lepas dari peran “sanro”. Misalnya mulai dari mengawali masa tanam (sateri tampak), prosesi pengantin, basunat, pertandingan (apapun bentuknya), bisnis, penyembuhan bahkan ke persoalan politik, semua tidak ada yang dilepaskan dari peran sanro.
C. TEMA
“Tu samarak adat, sakuat silaturrahim”
D. EVENT KEGIATAN
Kegiatan – kegiatan yang direncanakan akan diselenggarakan dalam PAGELARAN MUHARRAM TANA SAMAWA 2012, antara lain :
1. Lomba Sarakal;
2. Lomba Shalawat Ibu – ibu;
3. Pawai Ta’aruf (Batedung Tuntang);
4. Lomba Foto Kreasi Panorama Sumbawa;
5. Malam Puncak Peringatan 1 Muharram 1434 H;
6. Prosesi Malala;
E. WAKTU dan TEMPAT PELAKSANAAN
PAGELARAN MUHARRAM TANA SAMAWA 2012 dilaksanakan pada tanggal 12-15 November 2012 bertempat di Masjid Agung Nurul Huda dan Istana Dalam Loka.
F. JENIS KEGIATAN
1. LOMBA SARAKAL
a. Peserta terdiri dari 10 orang pria;
b. Usia antara 25-40 tahun;
c. Lama tampil 10-15 menit;
d. Naskah/syair dikutip dari penggalan naskah antara Barzanji dan Sarakal yang disesuaikan dengan kebutuhan pertunjukan;
e. Memakai busana muslim atau busana pentas yang digarap khusus untuk penampilan Barzanji dan Sarakal;
f. Properti dan perlengkapan pertunjukan jika dibutuhkan disiapkan sendiri oleh peserta;
g. Menyerahkan daftar nama peserta dan naskah Sarakal;
h. Aspek penilaian :
ØLafadz (ketepatan dan kemurnian ucapan) : suara/lagu, sonoritas/kemerduan, jangkauan nada, kekompakan dan irama lagu;
ØPenyajian : teknis tampil, etika dan tata tertib;
ØPenampilan : busana/rias, ekspresi, totalitas penampilan.
2. LOMBA SALAWAT IBU-IBU
a. Peserta terdiri dari 10 orang wanita;
b. Usia antara 25-40 tahun;
c. Lama tampil 10-15 menit;
d. Naskah/syair dikutip dari penggalan naskah Barzanji yang disesuaikan dengan kebutuhan pertunjukan;
e. Memakai busana muslim atau busana pentas yang digarap khusus untuk penampilan Salawat;
f. Properti dan perlengkapan pertunjukan jika dibutuhkan disiapkan sendiri oleh peserta;
g. Menyerahkan daftar nama peserta dan naskah Salawat;
h. Aspek penilaian :
ØLafadz (ketepatan dan kemurnian ucapan) : suara/lagu, sonoritas/kemerduan, jangkauan nada, kekompakan dan irama lagu;
ØPenyajian : teknis tampil, etika dan tata tertib;
ØPenampilan : busana/rias, ekspresi, totalitas penampilan.
3. PAWAI TA’ARUF (BATEDUNG TUNTANG)
a. Peserta pawai ta’aruf adalah siswa sekolah tingkat SD, SMP, SMA, SKPD Kab. Sumbawa, LATS Kabupaten dan masyarakat umum;
b. Peserta yang dilombakan terdiri dari siswa sekolah tingkat SD/sederajat, SMP/sederajat dan SMA/sederajat;
c. Properti dan perlengkapan pawai ta’aruf jika dibutuhkan disiapkan sendiri oleh peserta;
d. Aspek penilaian
ØKerapian barisan
Ø Penampilan : busana/rias, ekspresi, totalitas penampilan.
4. PROSESI MALALA
a. Peserta adalah sanro dari masing-masing kecamatan;
b. Jenis minyak yang dibuat diserahkan pada masing-masing sanro yang disesuaikan dengan cirri khas masing-masing kecamatan;
c. Pagelaran Malala tidak diperlombakan, tiap sanroakan mendapat cendera mata dari Panitia Pagelaran Muharram;
d. Bahan-bahan minyak dan perlengkapan lainnya jika dibutuhkan disiapkan sendiri oleh peserta;
5. LOMBA FOTO KREASI PANORAMA SUMBAWA
a. Peserta adalah masyarakat umum;
b. Tema foto “Budaya Tau dan Tana Samawa”;
c. Foto yang diperlombakan diberi nama, alamat, nomor hp, judul dan deskripsi foto. Dicetak ukuran 10R dan menyerahkan softcopy dalam bentuk CD-R atau melalui email subbag.sosmas.sumbawa@gmail.com;
d. Maksimal 1 foto per peserta;
e. Foto tidak mengandung sara dan pornografi;
f. Menyertakan spesifikasi kamera;
g. Olah digital diperbolehkan, sebatas perbaikan kualitas foto tanpa merubah keaslian objek (sharpening,cropping, color balance, dan saturasi warna);
h. Tidak diperbolehkan mengirimkan foto berupa kombinasi lebih dari satu foto atau menghilangkan/mengubah elemen-elemen dalam satu foto;
i. Karya foto yang dikirim adalah karya ciptaan sendiri, belum pernah dipublikasikan di media cetak dan belum pernah memenangkan penghargaan dalam lomba fotografi;
j. Aspek penilaian :
Ø Kesesuaian Tema (isi foto)
Ø Daya tarik
Ø Originalitas
Ø Keunikan
Ø Harmonisasi
k. Hak cipta melekat pada fotografer, namun Bagian Adminitrasi Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa diberikan hak untuk mempublikasikan semua foto yang masuk untuk kepentingan non-komersial tanpa harus ijin dari pemiliknya. Panitia dibebaskan tuntutan fihak III bila foto digunakan untuk kepentingan komersial;
l. Foto yang dikirim ke tidak dikembalikan dan menjadi koleksi Bagian Adminitrasi Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa;
m. Foto (cetak dan softcopy) diterima selambat-lambatnya hari Senin, 11 November 2012 pukul 16.00 WITA;
n. Hasil foto akan dipamerkan selama berlangsungnya Pagelaran Muharram Tana Samawa 2012 mulai tanggal 12-15 November 2012;
G. HADIAH
Dewan Juri menetapkan peringkat atas juara I hingga juara III bagi materi Lomba Sarakal, Lomba Salawat Ibu-ibu, Pawai Ta’aruf (Batedung Tuntang) dan Lomba Foto Kreasi Panorama Sumbawa. Sedangkan bagi materi Festival Malala tidak diperlombakan. Keputusan Dewan Juri mutlak tidak dapat diganggu gugat.
Panitia menyediakan hadiah dalam bentuk :
1. Piala; dan
2. Uang pembinaan.
H. PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam Petunjuk Teknis ini, akan diberitahukan lebih lanjut