Silahkan Pilih Warna Latar Blog ini Sesuai Dengan kenyamanan Anda

Minggu, 11 November 2012

SARKOFAGUS (BATU PETI)

 
 
Empat buah batu yang berbentuk khas, diam membeku.Dia berbeda dengan batu-batu lainnya. Keunikannya tidak saja pada bentuknya,dia memiliki latar belakang kesejarahan. Batu itu disebut orang dengan nama Kuburan Batu atau Sarkofagus.
 
Batu-batu yang memiliki wadah dan penutup dari batu berbentuk atap rumah dengan dengan tonjolan mirip kepala manusia serta dilengkapi dengan pahatan bergambar binatang melata yang menyerupai buaya dan manusia yang memperlihatkan alat kelaminnya. Memang tidak muncul sendiri, dia sengaja dibuat sebagai tempat penguburan pada zaman dahulu.
 
Pahatan di batu itu mengandung makna yang memberiperlambang-perlambang pahatan binatang melata melambangkan suatu yangberhubungan dengan alam arwah. Muka dan kepala manusia memberi perlambanganterhadap pencegahan bahaya. Sedangkan alat kelamin manusia melambangkan kesuburan.Dari arti dan makna perlambangan itu adalah untuk menghatar arwah orang yangdikubur dalam Sarkofagus agar selamat di alam arwah dan tidak kurang satuapapun.
 
Kini Sarkofagus di Dusun Ai Renung Desa BatuTering Kecamatan Moyohulu itu menjadi saksi sejarah, bahwa di Dusun Ai Renungyang terjarak sekitar 25 km dari kota Sumbawa Besar telah terjadi tradisipenguburan megalitik Indonesia yang berkembang pada permulaan tarik masehi.Sama halnya dengan tradisi penguburan megalitik di beberapa tempat di tanah air,sebut misalnya di tanah Batak, Jatim, Bali, Sumba dan Kalimantan. 
 
Penguburan yang mirip-mirip dengan Sarkofagus jugaada di Sulawesi Tengah, yakni penguburan di dalam bejana batu yang disebutKalamba dan Sulawesi Utara berbentuk kubus yang disebut Waruga. Atap SarkofagusAi Renung yang berbentuk atap rumah sama dengan bentuk tutup Waruga di SulawesiUtara.
 
Membuat kuburan batu sebagai tempat peristirahatanterakhir manusia yang meninggal pada zaman itu tidak samua orang bisamelakukannya, karena tempat-tempat khusus seperti itu hanya sebagai tempatperistirahatan terakhir ketua suku atau pimpinan masyarakat, sebab untukmembuat Sarkofagus tentu tidak mudah. Dia membutuhkan pengerahan tenaga danpelaksanaan upacara penguburan yang sangat besar.
 
 
Adanya Sarkofagus di Ai Renung sekaligus memberipetanda bahwa di Dusun Ai Renung pada zaman kebudayaan megalitik yang kuatperkembangannya yaitu babak akhir masa prasejarah Indonesia dengan intikebudayaanya, konsepsi alam arwah dalam kaitannya dengan pemujaan terhadapleluhur telah mengenal sistim sosial adanya unsur kepemimpinan.
 
Sebuah penelitian yang pernah dilakukan di AiRenung pada tahun 1980 menyebutkan, bahwa tim peneliti pada waktu itu jugamenemukan peralatan-peralatan dari batu yang berfungsi untuk mengapak,membelah, menyerut, mengiris, menusuk dan lain sebagainya. Dan beberapa batuberbentuk khas tradisi paleolitik yang berkembang di Indonesia dan Asia Timurkhususnya juga di temukan di Batu Tering seperti tipe-tipe kapak berimbas (chopper ) kapak penetak (chopping-tool) pahat gemgam ( hands axe ).
 
Daerah ini memang kaya dengan peninggalan terutamayang berkaitan dengan bukti-bukti sejarah dalam bentuk batu dan kalau kita berjalan-jalan ke Ai Renung tentu tidak Sarkofagus saja bisa kita saksikan,karena di Desa Batu Tering ada Liang Petang ( Gua Gelap atau Gua Malam ) yang di dalamnya terdapat stalagnit dan stalagtit serta patung batu mirip manusia,balai-balai dan alat tenun. Selain itu di Desa ini juga terdapat Liang Bukal (Gua Kelelawar ). 
 
 
Artikel dari :

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com