Bagi masyarakat Sumbawa (tau samawa) siapa yang tidak mengenal atau paling tidak pernah merasakan kenikmatan Sepat. Ya, hampir seluruh tau Samawa menggemari masakan yang satu ini. Selain cita rasanya yang unik dan beragam, Sepat mampu membangkitkan selera setiap penikmatnya. Tak heran karena rasanya tersebut, Sepat tetap menempati urutan pertama sebagai masakan yang paling digemari selama bulan ramadhan mengalahkan Ikan Sira Sang, Singang, Ikan Sira Padang dan masakan khas Sumbawa lainnya.
Sepat santan dengan tambahan kerupuk kulit
Dari survey yang kami lakukan, hampir setiap keluarga menyuguhkan Sepat sebagai hidangan berbuka puasa bahkan ada yang menikmati sepat setiap hari selama bulan ramadhan. Ibaratnya 30 hari puasa 30 kali masakan Sepat disajikan. Malahan ada beberapa keluarga yang menganggap, berbuka puasa terasa kurang lengkap tanpa ditemani sajian semangkuk Sepat. “berbuka puasa tanpa hidangan sepat, sepertinya kurag afdol” ujar Burhanuddin salah seorang penggemar sepat.
Bahan sepat terdiri dari ikan,ayam atau udang yang dibakar kemudian dimasukkan kedalam kuah asam yang sudah di campur dengan bahan-bahan yang dibakar juga seperti bawang merah,cabai,terong dan tomat. Biasanya dicampur juga dengan daun-daun mentah seperti Aru,Lomo,daun bawang dan Ruku. Bahan-bahan inipun tergantung selera si penikmatnya. Begitu juga dengan asam yang digunakan, bisa juga asam jawa (bage/seping), belimbing wuluh (binang) dan mangga muda yang ditambah dengan perasan jeruk limau.
Walaupun Sepat merupakan masakan yang tergolong asam dan di konsumsi tidak berlebihan, jarang sekali kita menemui masyarakat yang mengalami gangguan lambung diakibatkan oleh masakan ini.
Budaya makan Sepat adalah budaya makan yang tetap menghargai dan melestarikan Warisan kuliner nenek moyang yang selain menyehatkan,non kolestrol, high protein juga ramah lingkungan. (myd)
Source : http://patisamawa.wordpress.com/
0 komentar:
Posting Komentar